Mesin ini terutama digunakan untuk pengolahan mineral dalam industri Migas, metalurgi, bahan bangunan, kimia, pertambangan dan sebagainya. Mesin ini dapat menghasilkan bubuk dari berbagai jenis material mineral yang tidak terbakar dan tidak meledak dengan skala kekerasan dibawah 9.3 dan kelembaban dibawah 6%. Seperti: kuarsa, abu, kapur putih karbon aktif, kokas, batubara Gangue, porselin tanah liat, kyanite, dan sebagainya.
Keseluruhan sistem dari High Pressure Grinding Mill terdiri dari frame utama, Decelerator, Classifier, Perangkat pipa, blower, Jaw Crusher, Corong (elevator) penghisap debu, electro-magnetic vibration feeder, motor penggerak, Kotak saklar listrik.
Material pertama akan dihancurkan oleh jaw crusher. Kemudian material yang telah dihancurkan tersebut dikirim ke hopper melalui corong (elevator) melewati vibration feeder dan masuk ke tempat penampungan untuk digiling.Partikel yag telah digiling akan dibawa oleh arus udara dari blower menuju classifier untuk dipilih. dan dikumpulkan sedangkan partikel yang telah selesai dibebaskan dari pipa outlet.
Adanya uap air yang terkandung dalam bahan-bahan untuk digiling yang disebabkan panas yang dihasilkan dari penggilingan mengarah ke udara yang kemudian menguap dan mengubah volume aliran udara. Selain itu udara luar juga dapat masuk melalui celah-celah sempit dan sambungan pipa sehingga meningkatkan volume arus udara. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian terhadap pipa udara yang berlebihan antara blower dan unit utama untuk menjaga keseimbangan arus udara.
“Sudah tidak tau lagi mau cari uang darimana. Satu-satunya jalan, ya jual bonsai, atau paling tidak jual ikan hias yang dipelihara di rumah.”
Sangat inspirtif sekali saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal IATMI Periode 2015, Yudhi Irwanto Herlambang. Dengan begitu semangatnya, beliau menceritakan sejarah karir sampai kehidupannya yang harus berpacu pada kondisi ekonomi yang pas-pasan.
Pada tahun 1990, beliau kuliah di Teknik Perminyakan UPN-Yogyakarta. Kuliah di tempat ini sebenarnya hanyalah kebetulan,karena di tahun yang sama Pak Yudhi kuliah juga di Universitas Dipenogoro. “Karena saat itu saya ingin kuliah di universitas negeri, akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di Semarang, tetapi di sisi lain saya beserta orangtua memandang ada peluang besar jika masuk Teknik Perminyakan.”
Selama satu tahun, Pak Yudhi berhasil melewati masa kuliah di dua universitas yang berbeda. Namun semakin lama, beliau merasakan terlalu letih jika harus bolak-balik dalam seminggu ke Semarang-Yogyakarta. Akhirnya dia memutuskan untuk melepas posisi mahasiswanya di Undip.
Berangkat dari kondisi ekonomi yang pas-pasan, Pak Yudhi selalu berpikir keras bagaimana caranya beliau bisa membantu orangtua, karena banyak sekali pengeluaran semasa kuliah, mulai dari buku sampai bahan praktikum.
“Keluar dari Undip sebenarnya supaya saya tidak ngekos, otomatis menghemat pengeluaran orangtua.”
Saat kuliah, Pak Yudhi masuk komunitas pecinta alam. Setiap kunjungan ke suatu tempat, beliau selalu membawa tanaman yang ada di daerah tersebut. Lama kelamaan hal tersebut menjadi hobi. “Suatu kebanggaan ketika saya bisa membuat bonsai bambu. Akhirnya saya jual bonsai-bonsai yang pernah saya tanam, serta saya jual juga ikan hias yang ada di rumah. Alhamdulillah bisa dipakai buat beli buku.”
Selepas kuliah, Pak Yudhi yang selalu menjadi asisten laboratorium semasa mahasiswa ini langsung mendaftarkan diri salah satu perusahaan oil and gas service company, kemudian di tahun 1996 berpindah ke PT. Elnusa.
“Dari awal melamar kerja, bersyukur saya tidak pernah merasa kesusahan. Lamaran pertama saya langsung lolos saat itu, proses saya pindah ke Elnusa pun lancar-lancar saja. Dulu pernah, saking penasaran sama usaha teman-teman saya yang melamar ke sana-sini, saya akhirnya ikut-ikutan job fair dan bikin surat lamaran seperti mereka. Tetapi cuma sampai coba begitu saja, seleksi selanjutnya tidak saya tindaklanjuti karena saya saat itu memang sudah bekerja.
Perjalanan kuliah, karir, dan kemandirian Pak Yudhi begitu menyemangati tim redaksi untuk terus bekerja keras.
“Belajar yang tekun. Ingat, loh, kita itu satu di antara milyaran orang yang punya kesempatan besar, jadi jangan pernah disia-siakan.”
Nama | Yudhi Irwanto Herlambang |
TTL | Purwokerto, 22 November 1968 |
Pendidikan |
|
Pengalaman Kerja |
|
Di dalam sejarah manusia, minyak bumi pertama kali ditemukan atau dikenal orang di Timur Tengah, di Iran atau Parsi Kuni yang juga dikenal sebagai daeraah Mesopoamia, minyak bumi mula-mula dikenal sebagai rembasan dan sumber yang terdapat di permukaan bumi.
Industri minyak bumi yang modern muncul di Amerika Serikat pada abad ke-19, yang segera disusul oleh beberapa Negara Eropa dan bagian dunia lainnya. Haquet pada tahun 1794 telah menggemukakan teorinya bahwa minyak bumi berasal dari dagingg ataupun zar organik lainnya, seperti kerang atau moluska. Hal ini dikemukakan karena batuan yang mengandung miinyak biasanya mengandung fosil binatang laut.
Di Indonesia pencarian minyak dilakukan mula-mula oleh Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) yang pada saat itu bernama Koninklijke. Pada saat perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia disewanya dua orang ahli geologi yaitu Dr. C. Porro dan Dr.C. Schmidt yang kemudian menjadi guru besar dalam ilmu geologi di Brussel. Pada awalnya hanya ilakukan pemetaan geologi permukaan dengan mengadakan eksplorasi di sepanjang sungai untuk mencari singkapan, dan kemudian dilakukan pemboran. Para ahli geologi membuat peta geologi berdasarkan singkapan, terutama struktur, dan kemudian dilakukan suatu prognase dan pemboran eksplorasi.
Hingga perang dunia I eksplorasi sampai beribu meter merupakan suatu hal yang luar biasa. Pada tahun 1910 mulai dilakukan pemboran inti dan pada tahun 1918 dilakukan pemboran spiral tangan. Pemboran geologi yang lebih dalam menggunakan mesin berbahan bakar bensin.
Pada tahun 1920 metode baru mulai dimasukan di Indonesia yaitu metode geofisika. Metode geofisika yang pertama kali digunakan adalah metode gravitasi dan metode seismik, kedua metode ini dilakukan oleh Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) dalam eksplorasi minyak bumi. Namun, secara luas metode gravitasi digunakan di Indonesia pada tahun 1924 setelah berhasil baik di Amerika dan penggunaan metode seismik dilakukan di Indonesia sejak tahun 1937. Permulaan pemakaian log pertama kali dilakukan oleh Perusahaan Schlumberger bersamaan dengan penerapan mikropaleontologi di Indonesia.
Metode pemetaan udara dilakukan pertama kalii di Indonesia pada tahun 1932, yaitu di Sumatera Selatan dan kemudian di Sumatera Utara pada tahun 1934. Pemetaan dilakukan oleh angkatan darat Hindia-Belanda dengan skala 1:10.000. Pada tahun itu pula dilakukan pemetaan udara secara besar-besaran di Kepala Burung, Irian Jaya. Pemetaan udara berlangsun dari tahun 1935-1937. Pemetaan udara sangat membantu dalam interpretasi geologi daerah tersebut. Pemetaan udara berikutnya dilakukan pada tahun 1938 di Kalimantan.
Dua belas negara anggota OPEC memutuskan mempertahankan jumlah produksi 30 juta barel setiap hari seperti yang disetujui pertama kali pada Desember 2011.Penurunan harga minyak merupakan masalah nyata bagi anggota OPEC. Mereka sangat bergantung pada pendapatan minyak untuk membiayai anggaran belanja pemerintah.
Keputusan OPEC tidak terlalu mengejutkan, meskipun negara-negara seperti Nigeria dan Iran cenderung mendukung pemangkasan produksi sebagai upaya mendongkrak harga.
Disebutkan negara-negara itu menginginkan pengurangan 1,5 juta barel per hari.
Arab Saudi tidak bersedia memainkan peran yang selama ini diemban dalam menyeimbangkan pasar kecuali apabila semua anggota OPEC melakukan hal yang sama.
Penurunan harga minyak mengkhawatirkan sejumlah anggota OPEC sebab sebagian besar anggota mematok harga minyak US$80 per barel untuk menopang anggaran belanja negara dan banyak lainnya menetapkan harga bahkan US$100 per barel.
“Penurunan harga minyak bukan sesuatu yang biasa dan ada kaitannya dengan ekonomi, ini tidak hanya berkaitan dengan resesi global, alasan utamanya adalah konspirasi politik oleh negara-negara tertentu melawan kepentingan kawasan dan dunia Islam,” kata presiden Iran, Hassan Rouhani dikutip dari BBC UK 10 Desember silam. Penurunan harga minyak dunia membuat Iran semakin kesulitan mengatasi ekonominya.
Penjualan minyak menjadi tulang punggung pendapatan negara itu. Pemerintah Iran sebelumnya berusaha menekan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengurangi kuota produksi sebagai upaya mengangkat harga, tetapi dalam pertemuan baru-baru ini OPEC memutuskan tetap tidak mengubah jumlah produksi.
Fact Sheet
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2014/141127_bisnis_opec_minyak
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2014/11/141127_bisnis_opec_minyak
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2014/11/141127_bisnis_opec_minyak
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2014/11/141127_bisnis_opec_minyak
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2014/11/141127_bisnis_opec_minyak
Kementerian ESDM akan melakukan konversi BBM ke BBG secara masif, diawali dengan penggunaan BBG pada angkutan umum
Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia tak lama lagi melakukan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) secara masif dengan diawali dari penggunaan BBG pada angkutan umum. Selain itu, pembangunan infrastruktur gas di seluruh penjuru Nusantara ditargetkan rampung pada tahun 2020.
Penggunaan BBG yang sudah diterapkan pada TransJakarta akan diperluas ke angkutan – angkutan umum lain dengan massa penumpang yang lebih banyak. Pada pilot project pemanfaatan BBG, transportasi umum berupa kereta api dan kapal laut akan disediakan converter kit oleh Kementerian ESDM.
Pembangunan infrastruktur gas di seluruh penjuru Nusantara ditargetkan rampung pada tahun 2020
PT KAI dan Pelni juga turut menyediakan kereta api dan kapal laut yang bahan bakarnya bisa dikonversi, sementara itu PT PLN, Pertamina, dan Perusahaan Gas Negara akan menyediakan gas sebagai bahan bakarnya. Djoko Siswanto, Direktur Gas BPH Migas, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menghubungi Dirjen Migas Kementerian ESDM, PT KAI, dan Pelni serta menandatangani nota kesepahaman soal konversi ke BBG bulan Februari lalu.
Djoko Siswanto juga berpendapat bahwa konversi bahan bakar dari minyak ke gas untuk kereta api dan kapal laut memungkinkan untuk dilakukan berkaca dari pengalaman negara – negara lain yang sudah menerapkannya secara baik seperti Kanada dan Norwegia. Konversi bahan bakar ini juga menjadi peluang bagi kapal – kapal laut Indonesia untuk berlayar ke Eropa, karena transportasi laut yang dapat memasuki Eropa adalah yang telah tercampur setidaknya 70% LNG dari total yang akan digunakan. Djoko juga menambahkan bahwa konversi bahan bakar ini, selain ramah lingkungan, juga menghemat penggunaan bahan bakar minyak untuk kereta api yang mencapai 108.000 kiloliter per tahun.
Kementerian ESDM menginginkan pembangunan jaringan gas ini dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah hanya memberikan dorongan agar investasi berjalan baik
Pembangunan infrastruktur gas pun juga dikerjakan untuk mendukung konversi gas besar – besaran ini. Penyaluran CNG (compressed natural gas) dan LNG (liquefied natural gas) akan dibentuk menjadi sebuah jaringan menyebar ke seluruh Indonesia melalui jalur pipa dan kapal – kapal pengangkut.
“Sepanjang secara komersial bisa dikerjakan korporasi, berikan kesempatan korporasi untuk masuk. Sehingga uang APBN bisa digunakan sebagai dana stimulan,” kata Menteri ESDM, Sudirman Said
Terlaksananya kelanjutan konversi bahan bakar minyak ke gas mulai tahun ini cukup mencerahkan sektor energi Indonesia di bidang gas. Pemanfaatan sumber gas yang melimpah dan didukung oleh suatu sistem yang terintegrasi diharapkan dapat lambat laun membantu perekonomian Indonesia di bidang energi dan memperkecil adanya pemanasan global akibat bahan bakar fosil. Tindakan yang direncanakan dalam waktu dekat diharapkan tidak mengalami ‘jam karet’ yang berarti dan segera bekerja secara efektif di masyarakat nanti.
Meskipun demikian, masyarakat masih belum terlalu merasakan efek isu konversi ini secara meluas. BBM jenis Premium dan Pertamax masih dikonsumsi khalayak ramai meskipun harganya sekarang cenderung mengikuti anomali harga minyak dunia. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh konversi bahan bakar minyak ke gas yang lalu masih dilaksanakan dalam skala yang kecil dan berpusat hanya pada satu wilayah saja, yaitu DKI Jakarta. Kegiatan konversi BBM ke BBG pada kendaraan bermotor yang dilakukan Kementerian ESDM ini juga diharapkan memiliki dampak positif yang setara dengan konversi kompor minyak ke kompor gas yang terhitung cukup sukses dilaksanakan saat ini.
Bagus sih untuk kemajuan Indonesia nantinya. Toh, cadangan gas di Indonesia masih sangat minim penggunaannya kan. Hanya saja yang masih sulit untuk dilakukan adalah membangun paradigm masyarakat yang masih berpikir bahwa BBG itu berbahaya. Hal tersebut terjadi mungkin karena belum tahu cara handling-nya. Nah, itulah peran pemerintah dan kita-kita ini untuk mengubah pandangan tersebut
Uswatun Nur Khazanah (Teknik Kimia 2012)
Menurut aku, rencana tersebut baik. Namun, untuk rencana jangka pendek, lebih baik BBG digunakan untuk bahan bakar di industri saja. Contohnya BBG yang diproduksi Badak atau BP, daripada diekspor lebih baik untuk bahan bakar di Industri. Sedangkan untuk bahan bakar transportasi, lebih baik dilakukan konversi secara perlahan, misalnya menggunakan bahan bakar V-Gas (campuran minyak dan gas) yang diproduksi Pertamina.
Muthia Putri (Teknik Kimia, 2011)
Tulisan ini juga dimuat di buletin Gallon IATMISMUI Edisi 03 (Maret 2015)
PAGI TEKNIK!
IATMI SMUI 2015 dengan ini menyatakan SIAP untuk berpartisipasi dan menyuarakan pendapat secara aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan MUKER VIII !!
Bagaimana dengan teman-teman lainnya? Siapkah teman-teman semua bergabung bersama memperjuangkan keberlanjutan IKM FTUI yang kita cintai selama ini? Kami yakin teman-teman pasti siap! Catat tanggal pentingnya:
RDP MUKER : 6 – 7 April 2015
MUKER VIII : 9 April – 2 Mei 2015
CLOSING : 7 – 8 Mei 2015
Mari bersama kita sukseskan MUKER VIII ini, demi IKM FTUI yang lebih baik lagi! #MUKERVIII #IKMFTUIJAYA
IATMI SMUI 2015
#ACTION
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan penurunan harga minyak dunia baru-baru ini adalah konspirasi politik
Dua belas negara anggota OPEC memutuskan mempertahankan jumlah produksi 30 juta barel setiap hari seperti yang disetujui pertama kali pada Desember 2011. Penurunan harga minyak merupakan masalah nyata bagi anggota OPEC.
Mereka sangat bergantung pada pendapatan minyak untuk membiayai anggaran belanja pemerintah. Keputusan OPEC tidak terlalu mengejutkan, meskipun negara-negara seperti Nigeria dan Iran cenderung mendukung pemangkasan produksi sebagai upaya mendongkrak harga.
Penurunan harga minyak dilakukan setelah pertemuan OPEC. Konspirasi politik disebut sebagai penguat alasan ini.
Disebutkan negara-negara itu menginginkan pengurangan 1,5 juta barel per hari.
Arab Saudi tidak bersedia memainkan peran yang selama ini diemban dalam menyeimbangkan pasar kecuali apabila semua anggota OPEC melakukan hal yang sama.
Penurunan harga minyak mengkhawatirkan sejumlah anggota OPEC sebab sebagian besar anggota mematok harga minyak US$80 per barel untuk menopang anggaran belanja negara dan banyak lainnya menetapkan harga bahkan US$100 per barel.
“Penurunan harga minyak bukan sesuatu yang biasa dan ada kaitannya dengan ekonomi, ini tidak hanya berkaitan dengan resesi global, alasan utamanya adalah konspirasi politik oleh negara-negara tertentu melawan kepentingan kawasan dan dunia Islam,” kata presiden Iran, Hassan Rouhani dikutip dari BBC UK 10 Desember silam. Penurunan harga minyak dunia membuat Iran semakin kesulitan mengatasi ekonominya.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan penurunan harga minyak dunia baru-baru ini adalah konspirasi politik melawan Timur Tengah
Penjualan minyak menjadi tulang punggung pendapatan negara itu. Pemerintah Iran sebelumnya berusaha menekan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengurangi kuota produksi sebagai upaya mengangkat harga, tetapi dalam pertemuan baru-baru ini OPEC memutuskan tetap tidak mengubah jumlah produksi.
Pemerintah harus segera mengambil langkah antisipatif dan kebijakan integratif yang konsisten guna mengembalikan harga sembako dan transportasi ke posisi semula.
Sejak bulan kemarin, harga BBM terombang-ambing. Dari mulai kenaikan BBM, hingga penurunannya kembali. Hal ini seperti tarik-ulur nasib rakyat. Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak diikuti penurunan harga kebutuhan pokok dan biaya transportasi di daerah-daerah. Padahal, di saat bersamaan Pemerintah juga menurunkan kembali harga elpiji 12 kg dan harga semen.
Pemerintah tengah mencari solusinya bersama kalangan dunia bisnis dan industri dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menyiasati perubahan harga BBM yang terus menerus, mengingat Pemerintah akan menyerahkan harga BBM kepada mekanisme pasar. “Dunia bisnis dan industri membutuhkan kepastian harga BBM.”
Proses perumusan langkah dan kebijakan di pihak eksekutif sebaiknya dipertimbangkan secara seksama.
Naik turunnya harga BBM dalam waktu yang berdekatan ini nampak seperti ketidakpastian dari keputusan pemerintah. Pemerintah tidak konsisiten dengan keputusan awal. Ketika harga minyak dunia turun, Indonesia malah naik. Bahan pokok ikut naik. Saat harga diturunkan, harga bahan pokok tidak turun. Regulasi dan transparansi perlu dilakukan pemerintah dengan segera,.
Dari sudut pandang rakyat biasa, fluktuasi harga BBM yang tidak jelas ini sangat mempengaruhi harga kebutuhan sehari-hari biaya transportasi khususnya. Segela sesuatu sekarang serba mahal. Mau protes pun susah karena pada posisi ini tidak ada kekuatan rakyat yang bisa menggeser kebijakan. Pemerintah harus mengawasi harga pasar dengan cepat.
Tulisan ini juga dimuat di buletin Gallon Edisi 01 (Januari 2015).
Tahun 2015 berganti dengan wajah baru IATMI SM UI. Selain ketua IATMI yang beralih dari Ichwan Sangiaji (Ketua IATMI SMUI 2014) ke Tiara Yuniawati sebagai Ketua IATMI 2015, seluruh jajaran kepengurusan pun berganti, ada yang naik jabatan dari manager departemen ke ketua divisi, ada pula yang dahulu menjadi staf kini menjabat menjadi ketua divisi. Seluruh kepengurusan ini tersusun setelah Tiara resmi terpilih menjadi Ketua IATMI SMUI 2015 pada bulan Desember silam. Tiara yang pada saat itu merupakan satu-satunya calon perempuan berhasil memperoleh suara tertinggi setelah menyaingi 2 calon lainnya, yaitu Achmad Fauzi, dan Farandy Haris yang sekarang menjabat sebgai Ketua Divisi Kurikulum.
Salah satu program kerja yang diusung di awal kepengurusan 2015 ini adalah Benchmarking ke Yogyakarta. Kota ini dipilih karena sebelumnya IATMI SMUI sudah pernah mengunjungi ITSB, Trisakti, dan ITB yang letaknya memang tidak terlalu jauh dari UI. Namun kali Yogyakarta menjadi pilihan karena UI dapat sekaligus mengunjungi dua SM, yaitu UPN dan UP45. Dalam benchmarking yang akan dilaksanakan pada 12-15 Februari 2015 ini rencananya ITSB dan Trisakti akan ikut terlibat, sehingga akan ada 4 SM yang bertemu dalam benchmarking. Tujuan kunjungan ini sebenarnya selain bersilaturahmi juga ingin mengetahui lebih lanjut strategi pelaksanaan program kerja yang telah dilakukan SM lain sebagai bahan pembelajaran IATMI SMUI ke depannya.
Dalam rangka mempersiapkan benchmarking, terutama masalah anggaran, dimulai dari bulan Januari, IATMI SMUI aktif menggalang dana usaha berupa Garage Sale yang biasa dilakukan di dekat Stasiun Tebet. Berbagai macam pakaian bekas yang dihimpun dari para pengurus dijajakan dalam lapak seukuran 1 x 2 meter. Garage Sale ini dilakukan setiap hari Minggu di saat Car Free
Day. Seluruh penghasilan dari penjualan ini disimpan untuk modal benchmarking di bulan Februari mendatang. (YMR)
Forum Diskusi yang di selenggarakan pada 29 Januari 2015 di Bimasena Lobby Lounge, The Dharmawangsa Hotel adalah acara perdana IATMI SM Trisakti periode 2014-2015. Acara ini diprakasai oleh Rosa Richir yang juga menjabat sebagai CEO PT.Petrosa Global Energy dan diketuai langsung oleh ketua IATMI SM Trisakti periode 2014-2015 M. SatyaPawitra. Acara ini juga di dukung penuh oleh PT. Novomet Artificial Lift Indonesia dan dibantu oleh Himpunan Mahasiswa Magister PerminyakanTrisakti.
Forum Diskusi yang mengangkat tema “Membangun Kemandirian Migas Nasional Dalam Perubahan Undang-Undang Migas Mendatang” diselenggarakan dengan tujuan sebagai salah satu media sumbang saran penyamaan visi dan persepsi dalam mewujudkan kemandirian energy nasional.
Forum Diskusi menghadirkan banyak pembicara dari para petinggi migas nasional seperti Bapak Dr. Ir. Pri Agung Rakhmanto yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi (Refor Miner Institute), Ir. Zanial Achmad selaku praktisi Migas (PEI), Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Bapak Baris Sitorus dan Dr. Ir. Rachmat Sudibjo yang menjabat sebagai Ketua Studi Magister Teknik Perminyakan Universitas Trisakti. Kesimpulan dari diskusi ini ialah pemerintah harus segera merevsi ulang undang-undanng migas yang ada sekarang ini karena dinilai kurang cocok dengan keadaan saat ini. (ALU)
Tanggal 23 Januari 2015 di gedung A.301 dilakukan serah terima jabatan dari kepengurusan 2013/2014 kepada kepengurusan baru periode 2015/2016. Dalam acara ini dihadiri oleh pembina SM-IATMI UP45 yaitu Bapak Wirawan W. Mandala, MT, Ketua Bem, Koordinator Kemahasiswaan, Ketua HMTP dan para pengurus IATMI. Acara ini dikemas dengan pemotongan tumpeng sebagai simbolis mulainya kepengurusan baru.
Pak Mandala menyampaikan harapannya yang sangat besar agar SM-IATMI UP45 meningkatkan kreativitas maupun kinerja para pengurus dari setiap event yang diadakan maupun yang diikuti. Dicky P sebagai Perwakilan Ari Prasetyo Ketua SM-IATMI 2013/2014 menyampaikan “Selamat” kepada Rizky B. Hauteas yang terpilih menjadi Ketua SM-IATMI UP45. Rizky menyampaikan bahwa pengurus akan berusaha untuk memajukan SM-IATMI UP45, memenuhi tanggung jawab yang diberikan dan meningkatkan solidaritas antar pengurus IATMI. Pemotongan tumpeng dilaksanakan di akhir acara yang dilakukan oleh Ibu Sari Wulandari, M.Sc yang diberikan kepada Rizky B. Hauteas. (AJE)
Kontributor:
Yollla Miranda (YMR) (SM-UI)
Agatha Lumina (ALU) (SM-Trisakti)
Ajeng (AJE) (SM-UP45)
Liputan SM lainnya dapat dilihat di BARRELS edisi Januari-Februari 2015
Yuk download bulletin gallon dwiminggu pertama di bulan februari 2015 ini! Klik link di bawah ini ya!
Psss… versi cetak bisa kalian baca di setiap gazeb DTK ya!!!